CATATAN RINGAN UNTUK GURU KU,,,

Dari mana saya harus memulai catatan ini,,karena tidak ada yang istimewa sebenarnya hubungan saya dengan guru, karena saya di kelas bukan juga murid yang pintar, tapi juga bukan murid yang bodoh, Setiap kali memperingati hari GURU ingatan saya melayang puluhan tahun lalu, tepatnya di tahun 1978 saat saya kelas IV Sekolah dasar, suatu hari di lokal ada keributan karena teman samping meja saya ribut dari awal sampai akhir Jam Pelajaran, saya tak berani mengatakan bahwa guru ku itu tak bisa atau tak pandai menenangkan muridnya, tapi kenyataannya memang setiap guru itu masuk lokal, lokal selalu ribut, guru pelajaran Agama ini mempuyai nama yang sangat baik, tapi oleh teman teman namanya di pelesetkan jadi sebutan yang kurang bagus.
Suatu hari kejadian ribut ribut di lokal itu terulang kembali, pak guru mengambil tindakan, semua murid yang dia lihat ribut tak di perbolehkan pulang, termasuk saya, padahal saya sedikitpun tak ribut dan
selalu tekun ikuti pelajaran. Semua kawan kawan di masukkan ke kantor dan di marahi habis habisan bukan hanya marah dengan verbal, semua di pukuli dengan rol kayu yang panjangnya 50 CM, pak guru mematahkan 3 buah rol untuk memukuli kami, seumur hidup sampai sekarang baru kali itu saya di pukuli, sekira 20 menit kami di marahi barulah kami di perbolehkan pulang.
Sesampainya di rumah ibuk saya sudah menunggu di depan pintu, rupanya berita kami di tahan di sekolah sudah dahulu di sampaikan oleh kawan yang dahuluan pulang, tanpa ada konfirmasi dan pertanyaan saya kembali di marahi habis habisan oleh ibuk di rumah, telinga sampai merah di pelintir, seingat saya itulah marah orag tua yang saya alami sampai beliau menghembuskan nafas tahun 1991.  Katanya beliau malu punya anak yang melawan kepada guru, malu punya anak yang tak taat kepada guru, karena memang dari keluarga semuanya banyak yang di takdirkan jadi guru, Atuk, Paman, Ayah semuanya adalah guru.
Apa yang saya alami mungkin banyak di alami oleh kawan kawan yang seangkatan dengan saya, kalau di pukuli di sekolah, jangan harap di lindungi oleh orang tua, bahkan takut di ketahui oleh tua karena takut di marahi.
Semenjak kejadian itu sampai saya tamat kuliah tak satupun saya bermasalah dengan guru, semoga apa yang telah di ajarkan guru kepada kami, satu huruf ilmu pengetahuan semoga Allah memberikan keridhaan menjadikan jalan baginya untuk masuk Syurga,,amiin..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Profil Syekh Haji Abdul Ghani el Kholidi

Fakhrul Kamal, Prakarsai Musyawarah Pengurus MK2DT Wilayah I & II Kecamatan Tapung