PROSES YG DILUAR AKAL SEHAT
Ada dua orang anak manusia yang tinggal di ibu kota jakarta. Yang satu pejabat negara-yang satu lagi rakyat biasa. Tapi mereka berdua tersangkut dengan perkara yang sama dengan kapasitas yang berbeda. Yang satu pakai mulut untuk bicara dan yang satu lagi pakai alat Vidio untuk berita. Mereka diperiksa oleh instansi yang sama pada waktu yang berbeda. Kedua duanya dinyatakan tersangka tetapi dengan nasib yang tidak sama. Sang rakyat biasa langsung ditahan tak boleh balik kerumah sedang tuan pejabat negara bebas dan merdeka.
Siapakah mereka.?
Si pejabat negara namanya basuki cahaya purnama dan lebih akrab dipanggil ahok saja. Ia adalah gubernur jakarta. Pada saat berkunjung ke kepulauan seribu di pulau pramuka, dengan berpakaian dinas harian, pada acara resmi kunjungan kerja terucap kata dari mulutnya tentang " surat Al Maidah ayat 51 " dianggap Ahok telah mesdustai penduduk Jakarta untuk tidak memilihnya jadi gubernur untuk jedua kalinya. Dari situlah awal mula bencana menimpa sang penguasa. Umat Islam tersinggung dan marah. Ahok dianggap telah menghina Al Qur'an kitab suci mereka. Umat ribut senusantara .
Manusia yang kedua bernama Buni Yani. Ia hanya rakyat biasa mengabdi sebagai dosen
di Jakarta. Pidato resmi sang gubernur Ahok di
rekamnya dan disebar luaskan melalui dunia maya. Konco konco Ahok marah. Buni Yani dilaporkanya ke Kepolisian negara. Ia diperiksa dua kali saja langsung diperiksa dan diberi status tersangka, dan tak boleh pulang kerumah.
di Jakarta. Pidato resmi sang gubernur Ahok di
rekamnya dan disebar luaskan melalui dunia maya. Konco konco Ahok marah. Buni Yani dilaporkanya ke Kepolisian negara. Ia diperiksa dua kali saja langsung diperiksa dan diberi status tersangka, dan tak boleh pulang kerumah.
Aneh kan ?. Ia memang aneh.
Pidato resmi dari pejabat negara disampaikan diaalam terbuka dan tidak bersifat rahasia , di
persalahkan oleh para penguasa. Sumber bencana tak ditahan tapi sepenyambung berita yang dipenjara. Ha ha ha.
persalahkan oleh para penguasa. Sumber bencana tak ditahan tapi sepenyambung berita yang dipenjara. Ha ha ha.
Demikian kisah dua anak manusia. Kasusnya sama tapi nasibnya berbeda, melalui proses dilauar akal sehat kita.
Penulis Akmam Adipoetra
Penulis Akmam Adipoetra
Komentar
Posting Komentar