“Membangun Karakter Guru PAI yang Unggul, Inovatif dan Inspiratif di Abad XXI”

Oleh : Fakhrul Kamal ( Pengawas Kemenag Kampar )

1.   Ethos, Creativity and Achievement
Dewasa ini manusia dituntut untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya sehingga dapat bersaing dalam dunia global. Pendidikan merupakan salah satu tempat terpenting untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan bekal ilmu, manusia akan dapat mengembangkan potensi dirinya serta mampu menghadapi dan memecahkan segala permasalahan yang dialami dalam hidupnya baik sebagai diri pribadi, sebagai warga masyarakat, maupun sebagai warga Negara.
Ujung tombak pelaksanaan pendidikan adalah guru yang memiliki beban dan tanggung jawab dalam pencapaian tujuan pendidikan ini. Sebagian besar orang menganggap bahwa guru adalah orang yang membantu orang lain belajar. Ia tidak hanya menerangkan, melatih, memberi ceramah, tetapi juga mendesain materi pelajaran, selain itu juga sebagaian masyarakat berpandangan bahwa guru adalah seseorang yang sangat dimuliakan didalam kalangan masyarakat. Hal ini terjadi karena segala ilmu yang ada didalam guru ditransfer ke peserta didik, dan juga segala tingkah laku yang di lakukan akan di ikuti oleh peserta didik.
Di dalam ilmu pendidikan yang dimaksud pendidik atau guru ialah semua yang mempengaruhi semua perkembangan seseorang, yaitu manusia, alam, dan kebudayaan. Manusia, alam, dan kebudayaan inilah yang sering disebut dalam ilmu pendidikan sebagai lingkungan pendidik.
Diera globalisasi ini guru dituntut untuk memiliki daya kreativitas dalam mengajar hal ini sangat dibutuhkan seorang guru, sebab apabila dalam proses belajar mengajar seorang guru melakukan dengan daya kreativitas maka peserta didik akan lebih semangat dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar. Sebaiknya didalam sekolah hendaknya  diisi dengan guru- guru yang memiliki kreatifitas, sebab dengan adanya guru yang kreatif dapat memberikan dampak kemajuan bagi sekolah, sedangkan kalau guru yang tidak memiliki daya kreatif hanya akan membuat sekolah mengalami kebangkrutan. Disini guru menjadi jalan utama untuk menciptakan kemajuan sekolah yang berkualitas. Guru yang berkualitas adalah guru yang paham dengan keajuan teknologi dan mampu menggunakan teknologi tersebut. Akan tetapi kebanyakan guru dan pihak-pihak sekolah mereka belum paham dalam penggunaan teknologi, padahal seharusnya semua elemen pendidikan diharuskan menguasai seluruh teknologi khususnya guru harus mampu menggunakan media pedukung pendidikan. Contoh : komputer, LCD, CPU, dll.
2.   Globalisasi Dalam Pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi itu sendiri merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Bersamaan dengan kemajuan teknologi informasi, globalisasi telah membawa paradigma baru dalam lingkungan pendidikan nasional berkenaan dengan proses penyelenggaraan proses pendidikan nasional yang dewasa ini sedang maengalami transformasi menjadi lebih komprehensif dan multidisipliner. Hal ini menjadi ciri dari pembaharu dunia pendidikan yang muncul saat perubahan besar sedang berlangsung.
Beberapa tahun terakhir ini masalah sumber daya manusia menjadi isu strategis dalam pembangunan, sumber daya manusia dianggaap sebagai kekuatan utama dalam menjaga kelangsungan pembangunan nasional. Perhatian khusus pada peningkatan sumber daya manusia menjadi semakin penting terutama menghadapi era globalisasi. Memasuki abad ke-21, bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan yang jauh lebih berat dan sangat kompleks sebagai dampak dari arus globalisasi yang terus bergulir. Untuk menghadapi tantangan ini diperlukan upaya yang lebih nyata, terencana, sistematis, dan konsisten untuk membangun sumber daya manusia yang makin berkualitas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan agenda pembangunan yang sangat penting dan mendesak. Dalam konteks tersebut, uraian pada bagian ini ditekankan pada bagaimana membangun sistem pendidikan yang tangguh agar mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap memasuki era globalisasi.
Dalam dunia pendidikan makna tuntutan era globalisasi sangatlah berat terutama bagi guru. Guru dituntut untuk profesional, guru yang profesional adalah guru harus mempunyai kompetensi pedagogik yang dibuktikan dengan adanya sertifikat pendidik. Dengan peningkatan ini diharapkan kualitas pendidikan nasional pun bisa meningkat. Peningkatan kesejahteraan ini dilakukan melalui pemberian tunjangan profesi, tunjangan fungsional dan berbagai tunjangan lain, sehingga globalisasi dalam persfektif pendidikan memiliki arti. Mampukah kita menciptakan dan mengembangkan semua elemen pendidikan yang bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang mampu memilih tanpa kehilangan peluang dan jati dirinya. Hal yang paling penting untuk diingat adalah jangan sampai kehilangan visi, misi dan prioritas yang dituju. Karena pendidikan memiliki banyak kelebihan, dan jangan sampai karena pengaruh globalisasi pendidikan kehilangan jati diri yang sebenarnya.
Makanya disini guru sangatt diharapkan mampu menguasai teknologi agar guru tidak ketinggalan dengan pesera didik sebab peserta didika pasa saat ini adalah the world is flat ( peserta didik dapat mendapat ilmu darimana saja khususnya internet).
3.   Changes
Tugas utama guru bukanlah menstransmisikan ilmu, apalagi hanya sebatas menuangkan materi pembelajaran selayaknya mengucurkan air kedalam botol.tugas mereka adalah menciptakan kondusif agar anak dapat belajar bagaimana belajar yang efisiens. Guru-guru sekolah dipandang sukses jika mampu mengorganisasikan proses pembelajaran dan menumbuhkan kemampun siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, berfikir secara kritis dan kreatif, bekerja secara kolaboratif dan independent dalam rentang aktivitas yang menantang. Jadi guru tidak hanya memberikan teori saja melainkan juga guru membiarkan siswa memecahkan masalah yang dihadapi. Contoh: guru menyuruh siswa praktek. Janagna menjadi guru pelajaran yang hanya memberikan teori saja tapi jadilah guru pendidik yang memberikan teori tapi juga menanamkan teori itu. Disini juga anak hendaknya dibiarkan mengembangkan potesi yang ada pada diri si peserta didik guru hanya memberi arahan potensi itu akan dibawa kearah positif.
4.   Pertanyaan Nya
1. Bagaimana cara agar dalam pembelajaran PAI itu menyenangkan?
§  Agar dalam proses belajar mengajar menyenangkan seorang guru hendaknya paham dengan psikologi anak, selain itu juga guru harus menguasai metode bermain belajar yang menyenangkan.
§  Guru agama juga hendaknya tidak hanya menguasai soal ilmu agama saja, hendaknya guru PAI juga mampu menguasi ilmu lain agar dapat bersaing dengan guru lain.
2. Dikatakan bahwa seorang guru yang suka marah- marah itu diibaratkan guru yang tidak mampu, disini tidak mampu dalam hal bagimana?
§  guru tidak mampu mengendalikan diri
§  guru tidak mampu mentransfer hal- hal yang baik, ex: hal kesabaran.
guru hendaknya mentransfer kepada anak didik dalam hal : afektif, kognitif dan psikomotor.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Profil Syekh Haji Abdul Ghani el Kholidi

Fakhrul Kamal, Prakarsai Musyawarah Pengurus MK2DT Wilayah I & II Kecamatan Tapung