DILEMATIS SEKOLAH & NEW NORMAL


Antara Pendidikan& Ancaman Virus
Bangkinang, 30 Mei 2020

Oleh Fakhrul Kamal Pengawas Pendidikan 
Penerapan New Normal menimbulkan dilematis bagi dunia pendidikan, pembukaan kembali sekolah tentu menimbulkan berbagai kekhawatiran. Di satu sisi, berarti aktivitas pendidikan bisa kembali ke sekolah. Di sisi lain, kita menangkap kekhawatiran orang tua soal kesiapan sekolah menerima kembali anak-anak ditengah resiko resiko tinggi terpapar Covid-19. Sebab kita masih melihat sangat banyak yang masih posistif dan orang yang bersentuhan dengan orang yang terpapar dengan COVID19.
Kondisi Ini blm termasuk PDP & ODP anak yang kita tak tahu berapa sebenarnya angka atau jumlah tersebut, belum lagi orang tanpa gejala ( OTG ) sebab informasi hal ini kita yidak tahu secara pasti.
Kita mengharapkan Pemerintah memberikan langkah kongkrit jika sekolah memang betul di buka kembali dalam kondisi New Normal, serta pencegahan risiko penularan virus lebih besar dalam menghadapi new normal, khususnya pada anak-anak.dan guru.
Para orang tua perlu diyakinkan dengan data, fakta dan langkah nyata bahwa pemerintah hadir untuk memastikan keamanan dan kesehatan anak-anak saat kembali beraktivitas di luar rumah, bebas dari ancaman terpapar Covid-19," saat anak pergi dan beraktifitas di sekolah.
Perhatian kita juga akan terfokus pada kesadaran anak dalam melaksanakan Protokol kesehatan, dan jaminan pihak sekolah memberikan rasa aman dari penyebaran virus di lingkungan sekolah. Belum lagi kita masuk bagaimana anak anak sampai ke sekolah,
Berdasarkan Permendikbud No. 17 Tahun 2017 bahwa jumlah anak di dalam kelas perombel adalah sebagai berikut  SD/ MI ( 20 – 28 ), SMP/MTs ( 20 – 32 ), SMA/MA/SMK ( 20 – 36 ), meihat aturan ini dan kenyataan Sekolah di tempat kita SMP / SMA rata rata di atas 30 orang perkelas. Kalau kita mengacu pada Social Distancing tentu tak bisa jumlah anak terlalu banyak dalam satu kelas ( local ), artinya aka nada kelas baru yang di persiapkan, agar jarak anak bisa sesuai dengan jaga jarak protocol kesehatan.
Kita yakin pemerintah akan bisa memikirkan dan melaksanakan pembukaan sekolah dengan memperhatikan ksehatan anak didik dan guru di sekolah.
Fakhrul Kamal
 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Profil Syekh Haji Abdul Ghani el Kholidi

Fakhrul Kamal, Prakarsai Musyawarah Pengurus MK2DT Wilayah I & II Kecamatan Tapung