Fakhrul Kamal, Prakarsai Musyawarah Pengurus MK2DT Wilayah I & II Kecamatan Tapung

-

Bangkinang, 19 September2020


Ust. Syahruddin, s.Pdi  terpilih menjadi Ketua Musyawarah Kerja Kepala Diniyah Takmiliyah (MK2DT) Wilayah I Kecamatan Tapung, dan Ust. Jaelani, S.Pdi menjadi Ketua Musyawarah Kerja Kepala Diniyah Takmiliyah (MK2DT) Wilayah I Kecamatan Tapung, Syahruddin dan Jaelani di usulkan oleh beberapa Kepala MDTA lewat Komunikasi kepada Pengawas Pembina Drs. Fakhrul Kamal. Hasil dari musyawarah ini akan di sampaikan kepada Kemenag Kampar untuk di kukuhkan sebagai Pengurus MK2DT Wilayah I dan II Kecamatan Tapung untuk Periode 2020 – 2023.

Syahruddin saat ini menjabat sebagai Kepala MDTA Al Muhajirin Desa Pincuran Gading sedangkan Jaelani saat ini menjabat sebagai Kepala MDTA Al Muhajirin Desa Kijang Rejo, nama mereka di usulkan oleh Kepala MDTA lewat daring kepada Pengawas pembina MDTA Kecamatan Tapug Drs. Fakhrul Kamal, dan pengawas memandang mereka mampu untuk mengemban tugas ini, guna berkoordinasi ke sesama Kepala MDTA dan ke Instansi Vertikal Kemenag Kampar serta Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar.

Musyawarah untuk pemilihan pengurus MDTA Kecamatan Tapung Wilayah I dan Wilayah II di prakarsai oleh Pengawas Pembina Drs. Fakhrul Kamal, beliau menyampaikan kepada awak media bahwa sedianya Musyawarah ini di laksanakan di Petapahan kecamatan Tapung, mengingat penyebaran Covid19 dan potensi ramainya peserta Musyawarah serta sulitnya menggunakan gedung maka musyawarah ini di laksanakan di Bangkinang. Kita telah menyampaikan Undangan Musyawarah pemilihan ini lewat whatsapp Group, yang di rencanakan di laksanakan hari ini sabtu tanggal 19 September 2020. Tetapi  karena kondisi saat ini musyawarah kita batalkan.

Pembatalan ini kita ganti dengan mengundang mereka yang di usulkan oleh Kepala MDTA yang layak menjadi Pengurus MK2DT untuk kedua wilayah d Kecamatan Tapung Pungkas Fakhrul Kamal. Hasil musyawarah ini akan kita laporkan ke Kementerian Agama Kabupaten Kampar dan kita akan minta petunjuk untuk kegiatan selanjutnya.



 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

-
Gambar
Oleh : Fakhrul Kamal Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Beberapa waktu yang lalu blog penelitian tindakan kelas (PTK) telah menerbitkan tulisan tentang pengantar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Continous Profesisonal Development. Kali ini agar lebih jelas, PKB kembali diulas, tepatnya mengenai  tujuan, manfaat, dan sasaran PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Tujuan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Tujuan umum  pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan  secara khusus  tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah sebagai berikut;   Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan
Baca selengkapnya

Profil Syekh Haji Abdul Ghani el Kholidi

-
Syeikh Haji Abdul Ghany El Kholidy dilahirkan di Kenagarian Tigo Koto Batu Bersurat Kampar pada tahun 1811. Beliau adalah putra dari Haji Abdussalam  seorang alim ulama yang di segani di kawasan sumatera pada waktu itu, beliau terlahir dari kalangan keluarga yang taat akan ajaran agama Islam, Paman beliau juga seorang Ulama yaitu Syekh Yusuf Zahidi. Pada umur 10 tahun yakni tahun 1821 oleh ayahnya Abdul Ghany kecil di antarkan oleh ayah Haji Abdussalam untuk belajar dasar dasar ilmu agama Islam kepada Syekh Ranah Kumpai di Kenagarian Sibiruang tepatnya di hulu sungai Kampar, setelah merasa cukup mendapat dasar dasar ilmu agama Islam oleh gurunya di sarankan untuk mengaji ( belajar ilmu agama ke Sumanik sumatera barat). Oleh ayahnya beliau yang kebetulan juga seorang pedagang yang bolak balik membawa dagangan ke sumatera barat beliau di antar sampai ke Sumanik dan menyerahkan kepada Tuanku Sumanik untuk di didik dengan pendalaman ilmu agama.
Baca selengkapnya