Tuntutan 2800 antara harapan dan kenyataan.
Assalamualaikum wr wb
Suatu hari saya di Tanya oleh seseorang yang juga
punya andil dalam perjuangan masyarakat terhadap tuntutan masyarakat terhadap
kelebihan HGU PTPN V Sei Kencana, bagaimana prospek ke depan tentang tuntutan
masyarakat, pertanyaan itu bukan timbul tanpa ada sebab, karena mereka
menanyakan karena mereka juga telah mengeluarkan dana banyak pinjaman dari
oknum pengurus dengan dalih untuk perjuangan. Dengan cepat saya berujar bahwa
tuntutan itu takkan dapat, dengan alasan : pertama yang di hadapi adalah
Pemerintah, yang kedua, jika pun lahan itu dapat di bagikan resiko yang akan di
terima jauh lebih besar, dari desas desus sumber yang layak saya percayai,
hutang pengurus dan oknum pengurus, serta masyarakat yang tak ada kaitannya
dengan pengurus, sudah ada yang melakukan deal dengan pihak lain untuk meminjam
dana dengan alasan dana untuk perjuangan. Aneh memang, sulit akal sehat kita
menerima, karena milyaran dana yang di gunakan untuk perjuangan ini.
Lambat laun bau amis itu akhirnya tercium juga, mulai
dari bertukarnya pengurus, dan banyaknya orang luar yang jadi pengurus, apa
urusannya, maaf kata orang suku Jawa dalam urusan ini, nenek moyang mereka tak
pernah meninggalkan tanah Ulayat di sini, dan mereka juga membawa gerbong jika
lahan ini di bagikan.
Di Tahannya mantan Kades Senama Nenek KH. Mohd Alwi
Arifin beberapa bulan yang lalu juga tak bisa di pisahkan dari tak transparannya pemuka masyarakat dalam
urusan ini, artinya secara hukum pinjaman pengurus terhadap pihak ketiga memang
benar adanya. Di balik di tahannya beliau dulu memang PTPN V di atas angin
dalam bargaining kasus ini.
Dengan di tahannya 4 orang masyarakat di tambah dari
massa yang di bawa Tengku Miko tentu banyak pertanyaan yang muncul, siapa yang
bertanggung jawab terhadap hal ini, apakah pengurus atau nenek mamak ?,,karena
menurut hemat kami mereka juga akan di mintakan pertangung jawaban oleh pihak
Polda Riau, apakah pengurus dan nenek mamak menjadi otak intelektual dari semua
demo yang bentrok itu?,,.
Saya pikir kasus ini akan menjadi pembelajaran yang
sangat berguna bagi masyarakat, kepada siapa hal ini di sampaikan, kepada tokoh
politik jelas tidak mungkin, sebab menjelang Pemilu ini semua tokoh politik
mengincar ribuan massa dari perkebunan PTPN V itu.
Kepada adek adek
mahasiswa yang punya idealis dan sebagai penerus generasi, mesti menjadi garda
terdepan dalam menyingkap tabir gelap dalam perjuangan ini, ada berapa
sebenarnya hutang pengurus yang nantiya hutang masyarakat juga, akan lebih baik
kita selesaikan urusan ini dengan jelas agar perjuangan kedepannya jauh lebih
bermakna.. wassalam.
Komentar
Posting Komentar