PERANAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh: Fakhrul Kamal
Pada awalnya guru hanya menganggap media sebagai alat bentu mengajar
(teching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, berupa
gambar, model, objek, dan lainnya yang dapat memberikan pengalaman konkrit dan
motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Dengan masuknya pengaruh teknologi audio sekitar abad ke-20, berupa alat bantu
visual yang digunakan dan dilengkapi dengan alat audio yang kemudian dikenal
debgan alat audio visual, mulai mempengaruhi penggunaan alat-alat dalam proses
pembelajaran
Perkembangan teori belajar dan ilmu psikologi berimplikasi pula pada cara
dan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Banyak sekali diklat
pemanfaatan teknologi pendidikan dilaksanakan baik oleh lembaga pendidikan maupun
asosiasi pendidikan. Itu semua dalam rangka menyadarkan dan membekali guru
kompetensi pedagogi yang pada gilirannya akan memperoleh hasil pembelajaran
yang maksimal. Meskipun guru sudah mengetahui akan pentingnya pemakaian atau
pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, masih benyak yang
engganmenggunakan media dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa alasan guru
tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran yang dilakukan, antara lain
menggnakan media repot, media itu canggih dan mahal, tidak bisa menggunakan
media, anggapan bahwa media itu hiburan sedangkan belajar serius, tidak
tersedia media, dan kebiasaan menikmati bicara saat mengajar.
Guru adalah pekerjaan profesional. Oleh karena itu diperlukan kemampuan dan
kewenangan. Kemampuan itu dapat dilihat pada kesanggupannya menjalankan
perannya sebagaipengajar, pendidik, pembimbing, mediator dan sebagainya.salah
satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah penguasaan metodologi media
pengajaran di sekolah untuk kepentingan anak didiknya sehingga memudahkan
pencapaian tujuan pendidikan.
Dalam kaitannya dengan penguasaan metodologi media ini, setiap pengajar
akan berhadapan dengan lima tantangan, yaitu:
1. Apakah pengajar memiliki pengetahuan
dan pemahan yang cukup tentang media pengajaran?
2. Apakah pengajar memiliki ketrampilan
memilih dan cara menggunakan media dalam proses belajar mengajar?
3. Apakah pengajar memilki kemampuan
membuat sendiri media pengajaran yang dibutuhkan?
4. Apakah pengajar mampu melakukan
penilaian terhadap media yang akan atau telah digunakan?
5. Apakah pengajar memiliki pengetahuan
dan ketrampilan dalam bidang administrasi media pengajaran?
Seperti kata Alfin Toffler, bahwa abad ini adalah abad informasi. Media
sebagai alat penyalur informasi sudah memasuki lembaga pendidikan sejak
pertengahan abad ini. Pemanfaatan media tersebut telah diupayakan oleh setiap
lembaga pendidikan melalui penataran dan pelatihan. Berdasarlan hal tersebut
ada tiga tipe guru dalam kaitannya dengan media, yaitu:
1. Guru yang hanya tahu akan nama-nama media
2. Guru mengetahui nama-nama media, kegunaanmedia,
dan alasan mengapa media itu digunakan
3. Guru yang mengetahu nama-nama media, kegunaan,
alasan, dan trampil dalam menggunakan media. Hal ini dapat ditempuh dengan
syarat guru harus tahu spesifikasi alat/media pengajaran, bersikap modern dan
inovatif kreatif, dan dapat menempatkan dirinya sebagai siswa yang belajar.
Setiap
pengajar dituntut memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pembelajaran, meliputi:
1. Media sebagai alat komunikasi yang dapat
digunakan untuk lebih mengefektifkan proses belajar.
Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan
3. Situasi proses belajar
4. Hubungan antara metode dan media pembelajaran
5. Nilai atau manfaat media pembelajaran dalam
pendidikan
6. Memilih dan menggunakan media pembelajaran
7. Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran
8. Usaha inovasi media pembelajaran, dll
Selain itu,
guru harus memiliki pula kemampuan untuk memehami jenis media dan sumber
belajar, yaitu:
1. Mengenal, memilih,
dan menggunakn media serta sumber belajar secara tepat,
2. Membuat alat-alat
bantu pembelajaran sederhana
3. Menggunakan
alat-alat konvensional untuk media pembelajaran
4. Menggunakan,
mengelola, dan mengembangkan laboratorium sebagai media pembelajaran
5. Menggunakan
perpustakaan dalam pembelajaran
6. Menggunakan
mecro-teeching dalam program pengalaman lapangan
7. Menggunakan
fenomena ala dan realitas lingkungan sebagai media pembelajaran
8. Perilaku dan
penampilan yang baik di depan kelas sebagai media pembelajaran
Komentar
Posting Komentar